Monday, July 20, 2009

SERTIFIKASI ANGKATAN IX BERAKHIR.

Medan, 18 Juli 2009.
Pembekalan dan Pengujian untuk Sertifikasi Angkatan ke-9 HPJI Sumut berakhir Sabtu 18 Juli 2009 setelah berlangsung sejak 13 Juli 2009 di Hotel Inna Dharma Deli Jln.Balai Kota Medan.

Turut hadir dan memberikan sambutan pada Acara Penutupan adalah Ir Soehartono mewakili DPP HPJI Pusat, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional I Medan diwakili oleh Ir Sofyan Lubis, MSi dan Ir Robermant Sirait dan Ir Taviv Kurniawan mewakili LPJKD Provsu. Dalam sambutannya Roberman yang juga adalah Sekum LPJKD Provsu menyatakan penghargaanya kepada HPJI Sumut yang selalu konsisten menjalankan pelatihan pelatihan yang di HPJI dinyatakan sebagai Pembekalan dan Pengujian dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi bagi anggotanya, menurutnya hal ini seharusnya wajib dilakukan oleh semua asosiasi profesi sebelum menerbitkan SKA bagi anggotanya. Selanjutnya Ir Umar Zunaidi Hasibuan selaku Kepala Dinas Bina Marga Provsu dan juga adalah Ketua DPD HPJI Sumut mengharapkan agar para peserta yang lulus tidak merasa puas diri tetapi terus melakukan peningkatan kemampuan keahlian dan bagi yang kalah anggaplah sebagai kemenangan yang tertunda.
Sebelumnya Ir Selamat Rasidi Simanjuntak selaku ketua Unit Pelaksana Pembekalan BSAD HPJI Sumut telah menyampaikan adanya Peserta yang tidak lulus, yaitu 1 orang Pelaksana dan 2 orang Pengawas. Lazimnya di HPJI, yang diumumkan hanya nama nama Peserta Terbaik saja sedangkan hasil kelulusan Peserta lainnya disampaikan terpisah dalam amplop tertutup. Peserta Terbaik Angkatan IX adalah untuk bidang Pengawasan/Konsultan; 1) Jefri Bangun ST, 2) Torang Sotardodo Sinaga ST dan 3) Sabuddin Rahmatullah ST sedangkan bidang Pelaksana/ Kontraktor; 1).Hernando Natal Ginting, ST, 2).Sigit Isnianto, ST dan 3).Hokkop Situngkir,ST. Peserta Terbaik mendapatkan hadiah Buku 1 unit Kerja HPJI dan pembebasan 1-3 tahun Iuran Anggota. Untuk Peserta yang tidak lulus masih diberi kesempatan mengikuti ulang Pembekalan/Pengujian berikutnya, khususnya terhadap modul modulnya yang nilainya rendah tanpa dipungut biaya Pembekalan/Pengujian. (Foto lainnya, klik di blog BSAD Foto atau dapat diakses di facebook hpji sumut). (b3)

Tuesday, July 14, 2009

BENARKAH TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA MASIH KURANG PERCAYA DIRI

sumber: http://www.bpksdm.pu.go.id

Medan, 13/07/09 (BPKSDM) – Hingga detik ini, patut diakui bahwa tenaga ahli bidang konstruksi di Indonesia masih belum akurat dan percaya diri bahkan terhadap kemampuan dirinya sendiri. Jika permasalahan tersebut dibiarkan berlarut-larut dikuatirkan kualitas pekerjaan konstruksi yang dilakukan anak bangsa rendah dan lebih jauh lagi kalah bersaing dengan tenaga ahli konstruksi dari luar negeri. Demikian disampaikan Kepala Dinas Bina Marga Sumatera Utara Umar Zunaidi Hasibuan yang mewakili Kepala BPKSDM saat membuka Fasilitasi Pembekalan untuk sertifikasi Ahli Pengawas/Pelaksana Jalan dan Jembatan Senin (13/07) di Medan.

Tentunya keterbatasan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja apalagi tidak lama lagi tenaga kerja Indonesia akan berhadapan dan bersaing langsung dengan tenaga kerja luar negeri bahkan di negeri sendiri. “Selain itu Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) mensyaratkan ketersediaan tenaga ahli yang handal, dan ke depan akan makin diperketat peraturan ini”, tegas Umar Hasibuan. Karena itu, pihaknya dan mewakili peserta pelatihan sangat menghargai fasilitasi pelatihan oleh Departemen PU ini.
Sedangkan wakil ketua Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Sumatera Utara Zulkarnain A. Muis pada kesempatan tersebut mengatakan, selain kesiapan tenaga ahli konstruksi, saat ini ‘pekerjaan rumah’ besar yang harus juga diperhatikan pemerintah adalah ketersediaan proyek pekerjaan. “Masih belum cukup jika tenaga ahli dilatih tapi proyeknya sendiri sedikit”, ungkap Zulkarnain Muis.
Pelatihan dan sertifikasi ini merupakan yang kedua dilaksanakan dan difasilitasi oleh BPKSDM Dep. PU bekerjasama dengan HPJI. Peserta yang mengikuti berasal dari Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam, terdiri dari lima orang ahli pelaksana jalan dan jembatan, serta 37 orang ahli pengawas jalan dan jembatan. Direncanakan pelatihan akan dilakukan selama delapan hari yang diakhiri dengan ujian sertifikasi. Diharapkan dengan ada usaha ini, tenaga ahli konstruksi terutama bidang jalan dan jembatan Indonesia akan makin percaya diri bersaing di kancah pembangunan infrastruktur dalam dan luar negeri. (tw/nn)