Tuesday, July 14, 2009

BENARKAH TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA MASIH KURANG PERCAYA DIRI

sumber: http://www.bpksdm.pu.go.id

Medan, 13/07/09 (BPKSDM) – Hingga detik ini, patut diakui bahwa tenaga ahli bidang konstruksi di Indonesia masih belum akurat dan percaya diri bahkan terhadap kemampuan dirinya sendiri. Jika permasalahan tersebut dibiarkan berlarut-larut dikuatirkan kualitas pekerjaan konstruksi yang dilakukan anak bangsa rendah dan lebih jauh lagi kalah bersaing dengan tenaga ahli konstruksi dari luar negeri. Demikian disampaikan Kepala Dinas Bina Marga Sumatera Utara Umar Zunaidi Hasibuan yang mewakili Kepala BPKSDM saat membuka Fasilitasi Pembekalan untuk sertifikasi Ahli Pengawas/Pelaksana Jalan dan Jembatan Senin (13/07) di Medan.

Tentunya keterbatasan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja apalagi tidak lama lagi tenaga kerja Indonesia akan berhadapan dan bersaing langsung dengan tenaga kerja luar negeri bahkan di negeri sendiri. “Selain itu Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) mensyaratkan ketersediaan tenaga ahli yang handal, dan ke depan akan makin diperketat peraturan ini”, tegas Umar Hasibuan. Karena itu, pihaknya dan mewakili peserta pelatihan sangat menghargai fasilitasi pelatihan oleh Departemen PU ini.
Sedangkan wakil ketua Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Sumatera Utara Zulkarnain A. Muis pada kesempatan tersebut mengatakan, selain kesiapan tenaga ahli konstruksi, saat ini ‘pekerjaan rumah’ besar yang harus juga diperhatikan pemerintah adalah ketersediaan proyek pekerjaan. “Masih belum cukup jika tenaga ahli dilatih tapi proyeknya sendiri sedikit”, ungkap Zulkarnain Muis.
Pelatihan dan sertifikasi ini merupakan yang kedua dilaksanakan dan difasilitasi oleh BPKSDM Dep. PU bekerjasama dengan HPJI. Peserta yang mengikuti berasal dari Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam, terdiri dari lima orang ahli pelaksana jalan dan jembatan, serta 37 orang ahli pengawas jalan dan jembatan. Direncanakan pelatihan akan dilakukan selama delapan hari yang diakhiri dengan ujian sertifikasi. Diharapkan dengan ada usaha ini, tenaga ahli konstruksi terutama bidang jalan dan jembatan Indonesia akan makin percaya diri bersaing di kancah pembangunan infrastruktur dalam dan luar negeri. (tw/nn)