Wednesday, March 25, 2009

Hanya Kontraktor Profesional Boleh Garap Proyek Jalan di Sumut


Halaman Depan 02-03-2009

*benny pasaribu
MedanBisnis – Medan
Gubernur Sumatera Utara H Syamsul Arifin menginginkan kontraktor jalan yang profesional saja untuk menggarap proyek pekerjaan jalan di tahun 2009. Menurut Syamsul, salah satu penyebab utama buruknya kondisi jalan saat ini, akibat pengerjaannya yang tidak mengandalkan kualitas.
“Saya dulunya kontraktor. Saya tahu betul pahit manisnya menggarap proyek. Di zaman saya, pekerjaan kontraktor umumnya bagus-bagus, tidak seperti sekarang cepat rusak,” ujar Syamsul Arifin di acara pengukuhan DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Sumut masa bakti 2008-2012 dan Seminar Teknik Jalan 2009 di Balai Citra Tiara Convention Centre Medan, Sabtu (28/1).
Menurut Syamsul, cepatnya rusak jalan di Sumut sekalipun baru dikerjakan, akibat mudahnya menjadi kontraktor saat ini. Kemudahan ini, lanjutnya, mengakibatkan terabaikannya kualitas pekerjaan. Dikatakan, banyak orang yang ingin menjadi kontraktor hanya untuk mendapat uang, sebaliknya kualitas pekerjaan menjadi korban.
Menurut Syamsul, seorang kontraktor harus memiliki pengalaman di dunia jasa konstruksi. Tentunya, lanjutnya, pengalaman itu didukung dengan peralatan konstruksi yang dimiliki. “Saat ini tidak, banyak orang berlomba-lomba jadi kontraktor,” jelasnya.
Anehnya lagi, tambah Syamsul, sebagai kontraktor, dia tidak punya apa-apa. Bahkan dia menjadi penyalur kontraktor bilamana dibutuhkan suatu instansi. Ini aneh, lanjutnya, harusnya yang memiliki pengalaman dan peralatan lengkap, itu yang mendapatkan pekerjaan.

Direktur Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Hermanto Dardak sependapat dengan Gubsu. Hermanto mengharapkan para kontraktor yang memiliki kompetensilah yang menggarap pekerjaan jalan dan jembatan tahun 2009.
Karenanya, dia melanjutkan, pemerintah mengeluarkan kebijakan extended warranty period, yang meminta kontraktor menanggungjawabi pekerjaan jalannya hingga dua tahun dari sebelumnya yang hanya enam bulan hingga satu tahun. “Ini sudah mulai diberlakukan di beberapa pengerjaan ruas jalan tahun ini. Tentunya ini akan meminimalisir keikutsertaan kontraktor yang tidak memiliki kualitas untuk tidak berpartisipasi di pekerjaan jalan,” jelasnya.
Menurut Hermanto, kontraktor jalan diminta harus benar-benar mempersiapkan, termasuk sebaran dan jumlah AMP (asphalt mixing plant) yang memadai, untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan jalan tersebut. Diharapkan juga memperhatikan campuran hotmix, dengan ketepatan jobmix dan ketersediaan material yang memadai.
Selain itu, peningkatan kemampuan SDM dan manajemen badan usaha harus terus dikembangkan, untuk memberikan kualitas yang baik terhadap hasil pekerjaan.
Kontraktor jalan juga dituntut untuk dapat bekerja dengan kapasitas produksi maksimal serta menghasilkan pekerjaan yang berkualitas sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas, yang tentunya perlu didukung dengan kelayakan alat AMP, penggelar serta alat pemadatan di lapangan dari para anggota.
Secara terpisah, hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI) Sumut Nelson Matondang. Menurutnya, kontraktor berkualitas adalah para pemilik AMP dan yang memiliki peralatan pendukungnya dengan investasi yang cukup besar dan berteknologi tinggi, SDM yang memadai, dan bersertifikat yang dapat menunjang hasil pekerjaan secara tepat mutu dan tepat waktu.
Dikukuhkan
Sebelumnya, Hermanto Dardag yang juga Ketua DPP HPJI mengukuhkan kepengurusan DPD HPJI Sumut masa bakti 2008-2012 yang diketuai Umar Zunaidi Hasibuan, para wakil Zukarnain A Muis, Muthia Fadillah, Murlan Tamba, Ibnu S Utomo, sekretaris Burhan Batubara dan para wakil Selamat Rasidi Simanjuntak, Edy Usman, Erika L Pangaribuan, Alfi Syafriza, bendahara Makmur Sukarma beserta para wakil Goklas Butarbutar, Toberani, F Tanoto, Simon Ginting, dan dibantu beberapa komite.
Selepas pengukuhan, DPD HPJI Sumut sepakat menandatangani kerja sama dengan lima perguruan tinggi di Sumut yang mengelola Jurusan Teknis Sipil, yakni Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas HKBP Nommensen (UHN), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Harapan. Kerja sama juga disepakati dengan Persatuan Perusahan Real Estat Indonesia (REI) Sumut.
Umar Zunaidi Hasibuan yang juga Kadis Jalan dan Jembatan (red.Bina Marga) Sumut mengatakan, pihaknya akan mendidik para mahasiswa jurusan sipil dalam pemahaman pembangunan jalan dan jembatan berikut permasalahannya. Para mahasiswa akan diikutkan dalam proyek-proyek pengerjaan jalan. Sementara untuk REI, kerja sama diarahkan untuk pengelolaan jalan menuju dan di kawasan suatu proyek properti.
Ketua DPD REI Sumut Rusmin Lawin mengatakan, kerja sama yang baru pertama kali dilakukan dengan asosiasi pengembang jalan ini sangat positif untuk mendukung pertumbuhan sektor properti di Sumut. “HPJI yang akan membantu kita membangun jalan menuju dan di kawasan proyek properti,” terangnya.